SOAL 2
Salah satu tahapan yang harus diperhatikan dalam melakukan percakapan coacing dengan model alur “TIRTA” adalah “ Identifikasi”, dimana Coach melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang dibicarakan, dan menghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat sesi.
Manakah pernyataan berikut ini, yang bukan merupakan contoh pernyataan dalam tahap identifikasi, yaitu:
a. Apa hambatan atau gangguan yang dapat menghalangi Bapak/Ibu dalam meraih tujuan?
b. Apa ukuran keberhasilan dalam melaksanakan rencana program Bapak/Ibu?
c. Apa modal kekuatan yang Bapak/Ibu miliki dalam mencapai tujuan tersebut?
d. Dari skala 1 hingga 10, dimana posisi Bapak/Ibu sekarang dalam pencapaian tujuan Anda?
e. Kesempatan apa yang Bapak/Ibu miliki sekarang?
SOAL 3
Gina adalah seorang murid yang sangat pintar di kelasnya. Namun akhir-akhir ini dia terlihat selalu menyendiri jika berada di kelas. Jika mengerjakan tugas kelompok selalu dikerjakan sendiri. Sebenarnya ia mau bergabung untuk bekerja kelompok atau mengerjakan soal-soal dengan anggotanya. Namun anggota kelompok yang lain hanya ngobrol dan main HP sehingga ia merasa lebih baik bekerja sendiri tidak ikut kelompok.
Sesuai dengan kasus tersebut, pertanyaan – pertanyaan berikut yang merupakan pertanyaan coaching yang menggali potensi coachee adalah….
a. Apakah kamu sudah menegur anggota kelompok yang ngobrol dan main HP?
b. Mengapa kamu tidak menegur langsung anggota kelompok yang ngobrol atau main HP?
c. Bagaimana jika kamu menegur langsung teman yang ngobrol atau main HP?
d. Apa hal-hal yang sudah kamu lakukan selama ini supaya kamu tidak bekerja sendiri?
e. Bagaimana perasaanmu, ketika anggota kelompok yang lain ngobrol saat mengerjakan tugas kelompok?
SOAL 4
Ibu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA. Deni adalah salah satu siswa di kelasnya yang sering sekali tertidur pada saat ia mengajar. Ia lalu memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati dengan Deni. Dari pembicaraan tersebut, dia mengetahui bahwa setiap malam Deni harus membantu Ibunya menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak oleh Ibunya, untuk dijual esok pagi. Deni sendiri sebenarnya sudah merasa tidak enak dan ingin berhenti saja dari sekolah untuk bisa fokus membantu ibunya. Bu Wati pun berusaha untuk membimbing dan menyemangati Beni agar tidak berhenti sekolah. Ia menunjukkan pada Deni bahwa sebenarnya ia sangat baik dalam pelajaran seni dan olahraga, serta sangat terampil dalam mengurus kegiatan-kegiatan OSIS.
Berdasarkan cerita di atas, tindakan yang dapat Bu Wati lakukan untuk membangun daya lenting Deni, sesuai dengan perspektif pembelajaran sosial emosional adalah ….
a. Secara berkala melakukan supervisi untuk kedisiplinan Deni selama di kelas hingga ia memperoleh kesempatan beasiswa
b. Berdiskusi dengan Ibunya Deni, agar dapat memperoleh solusi untuk pendidikan Deni serta keadaan ekonomi keluarganya
c. Memberikan pendampingan psikologis kepada Deni hingga ia memperoleh sumber dana yang dibutuhkan
d. Mengajukan proposal bantuan kepada pihak sekolah bagi siswa yang tidak mampu. Menghimpun dukungan moril dan psikologis dari orang tua murid lain untuk bantu Deni
e. Mengingatkan Deni akan sumber kekuatan dalam diri, dari sekitarnya maupun yang diyakini dapat ia lakukan untuk bangkit dari kesulitan
SOAL 5
Guru yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelasnya akan melakukan hal-hal berikut ini :
a. Lebih sedikit memberikan instruksi dalam kelompok kecil
b. Lebih banyak memberikan instruksi baik kelompok besar maupun kelompok kecil
c. Lebih banyak memberikan instruksi dalam kelompok kecil
d. Lebih banyak memberikan instruksi dalam kelas (Kelompok besar)
e. Lebih sedikit memberikan instruksi dalam kelompok besar dan kelompok kecil