Pengantar
Model ADDIE adalah model pembelajaran yang telah lama digunakan dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Menyediakan kerangka kerja yang berguna untuk membantu para pengembang kurikulum dan pembelajaran dalam menyusun dan mengembangkan program pembelajaran yang efektif. Model ADDIE mencakup lima tahap utama, yaitu Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi. Membantu para pengembang kurikulum dan pembelajaran untuk mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran, mengembangkan konten dan materi pembelajaran, menguji dan mengevaluasi program pembelajaran, dan mengimplementasikan program pembelajaran. Model ini telah banyak digunakan oleh para pengembang kurikulum dan pembelajaran untuk membangun program pembelajaran yang efektif dan berkualitas.
Mengenal Model ADDIE
ADDIE adalah desain sistem pembelajaran yang berlandaskan dengan pendekatan sistem. ADDIE dikembangkan pada tahun 1990-an oleh Robert Reiser dan Michael Molenda. Pada awalnya ADDIE dikembangkan oleh Florida State University pada tahun 1975 dan digunakan pada semua Angkatan Bersenjata di Amerika Serikat (Rayanto dan Sugianti, 2020). Dalam Prawiradilaga (2007:21), Reiser merumuskan ADDIE dengan penggunaan kata kerja (analyze, design, develop, implement, evaluate) sementara Molenda merumuskan dengan penggunaan kata benda (analysis, design, development, implementation, evaluation).
Langkah-langkah Model ADDIE
Model ADDIE terdiri dari lima tahap, yaitu:
- Analyze (Analisis) Tahap ini meliputi identifikasi kebutuhan pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan analisis sumber daya yang tersedia. Langkah-langkah dalam tahap ini antara lain: mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran, menetapkan tujuan pembelajaran, menganalisis sumber daya yang tersedia, dan mengevaluasi ketersediaan teknologi yang dibutuhkan. Langkah-langkah dalam tahap analisis secara umum antara lain berikut ini.
- Melakukan validasi kesenjangan kinerja.
- Merumuskan yang akan menjadi tujuan pembelajaran.
- Melakukan Ideentifikasi karakteristik peserta didik.
- Mengidentifikasi sumber belajar yang dibutuhkan.
- Menentukan strategi pembelajaran yang tepat (termasuk estimasi biaya).
- Menyusun rencana pengelolaan proyek
- Design (Desain) Tahap ini meliputi perencanaan pembelajaran, pemilihan metode pembelajaran, dan pembuatan skenario pembelajaran. Langkah-langkah dalam tahap ini antara lain: menetapkan konten pembelajaran, menentukan metode pembelajaran, menentukan asesmen yang digunakan, dan menyusun skenario pembelajaran. Langkah-langkah umum yang ditempuh dalam tahap desain adalah:
- Melakukan penyusun daftar tugas
- Kegiatan menyusun tujuan kinerja
- menyusun strategi assesmen
- Develop (Pengembangan) Tahap ini meliputi pembuatan materi pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan. Langkah-langkah dalam tahap ini antara lain: menyusun materi pembelajaran, menyusun perangkat pembelajaran, dan mengevaluasi kualitas materi pembelajaran . Langkah-langkah yang umum dalam tahap pengembangan yaitu:
- Memproduksi konten pembelajaran
- Pemilihan dan pengembangan media pendukung;
- Membuat panduan bagi peserta didik.
- Membuat buku panduan bagi pengajar
- Melakukan perbaikan formatif
- mengembangkan alat yang digunakan untuk tes.
- Implement (Implementasi) Tahap ini meliputi pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan. Langkah-langkah dalam tahap ini antara lain: melakukan uji coba pembelajaran, mengevaluasi implementasi pembelajaran, dan melakukan perbaikan pembelajaran.
- Evaluate (Evaluasi) Tahap ini meliputi evaluasi hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Langkah-langkah dalam tahap ini antara lain: mengukur hasil pembelajaran, mengevaluasi hasil pembelajaran, dan melakukan perbaikan pembelajaran. Langkah-langkah yang digunakan tahap evaluasi antara lain:
- Memilih kriteria penilaian,
- Menentukan alat tes untuk evaluasi,
- Pelaksanaan evaluasi.
Setiap tahap dapat dilakukan revisi jika diperlukan, dan hasil evaluasi setiap tahap dapat digunakan untuk membuat perbaikan pada tahap sebelumnya.
Kelebihan dan kekurangan Model ADDIE
Kelebihan model ADDIE dalam pembelajaran adalah:
- Memastikan kualitas pembelajaran yang dihasilkan, karena setiap tahap harus melewati proses analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi sebelum dilaksanakan.
- Dapat digunakan untuk menyusun rencana pembelajaran yang sistematis dan terstruktur.
- Proses evaluasi yang dilakukan pada akhir tahap dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran dan membuat perbaikan pada tahap selanjutnya.
Sedangkan kekurangan model ADDIE dalam pembelajaran adalah:
- Proses yang panjang dan memakan waktu, karena harus melewati lima tahap sebelum dilaksanakan.
- Proses yang terlalu formal dan kaku, sehingga kurang fleksibel untuk menangani permasalahan yang tidak terduga.
- Kurang efektif untuk situasi pembelajaran yang membutuhkan respon cepat dan tindakan segera.
- Memerlukan biaya yang cukup tinggi untuk melakukan analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.
Kesimpulan
Model ADDIE merupakan sebuah model desain sistem pembelajaran yang berlandaskan pada pendekatan sistem. Dikembangkan oleh Robert Reiser dan Michael Molenda pada tahun 1990-an. Model ADDIE terdiri dari lima tahap, yaitu Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi. Setiap tahap dapat dilakukan revisi jika diperlukan, dan hasil evaluasi setiap tahap dapat digunakan untuk membuat perbaikan pada tahap sebelumnya. Model ADDIE digunakan karena memiliki beberapa keuntungan seperti memastikan kualitas pembelajaran, dapat digunakan untuk menyusun rencana pembelajaran yang sistematis dan terstruktur, dan dapat digunakan untuk mengevaluasi keefektifan suatu program pembelajaran yang diterapkan.
Model ADDIE diharapkan dapat membantu dalam menyusun rencana pembelajaran yang efektif dan efisien, serta membantu dalam mengevaluasi hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
referensi :
Buku Desain Sistem Pembelajaran Universitas Terbuka Dr. Uwes Anis Chaeruman, M.Pd
One thought on “Model ADDIE”