Peningkatan SDM merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk memberikan hasil yang maksimal dalam kegiatan organisasi.
Teknologi kinerja adalah sebuah konsep yang menekankan pada peningkatan kinerja organisasi melalui penggunaan teknologi informasi. Mencakup berbagai aspek, termasuk pengukuran kinerja, pengelolaan informasi, pengelolaan sumber daya, dan pengelolaan proses bisnis. Teknologi kinerja membantu organisasi meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas produk dan layanan. Yang juga membantu organisasi meningkatkan kinerja dengan meningkatkan komunikasi, mempercepat proses, dan meningkatkan kolaborasi. Dengan menggunakan teknologi kinerja, organisasi dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih cepat dan efisien. Ilmu ini merupakan bagian dari tugas seorang ahli teknologi pendidikan dalam upaya untuk meningkatkan kinerja dalam oraganisasi.
Keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Dalam Teknologi Kinerja , kegitan yang dilakukan berfokus untuk meningkatkan kinerja atau hasil organisasi, yang termasuk didalamnya adalah hasil belajar. Dalam konteks ini praktik teknologi kinerja dimulai sebelum praktik Teknologi Pendidikan. Teknologi Kinerja menggunakan banyak intervensi, termasuk diantaranya adalah melakukan intervensi pembelajaran (yang langsung berhubungan degan bidang Teknologi Pendidikan). Chyung (2008) menyatakan bahwa eratnya hubungan antara bidang Teknologi Kinerja dan Teknologi Pendidikan dapat dianggap sebagai hubungan hubungan kakak-adik yang sangat erat. Dalam konteks ini teknologi kinerja adalah konsep yang lebih luas daripada teknologi pendidikan karena mencakup semua jenis intervensi ini sedangkan teknologi pendidikan hanya mencakup sebagian pada bidang teknologi kinerja khususnya terkait dengan bentuk-bentuk intervensi yang bersifat solusi pembelajaran (instructional solution).
Baca Juga : Teknologi Pendidikan
Handbook of Human Performance Technology adalah buku yang edisi ketiga yang berjudul Principles, Practices, and Potential di tahun 2006. Dari Buku tersebut di jelaskan secara jelas pengertian dari teknologi kinerja. Harold D. Stolovich dan Erica J. Keeps mendefinisikan teknologi kinerja sebagai suatu bidang studi dan sebuah akasi profesional, yang bertujuan untuk merekayasa sistem yang memungkinkan SDM dan organisasi bekerja dengan baik. Teknologi Kinerja adalah bidang kajian yang secara terus menerus berevolusi yang bersumber dari kajian multidisiplin, yang meliputi ilmu psikologi, ilmu komunikasi, ilmu manajemen, ilmu informasi, pengukuran dan evaluasi. Secara umum Pershing (2006) mendefinisikan teknologi kinerja sebagai kajian dan praktik etis dari peningkatan produktivitas dalam organisasi dengan cara merancang dan mengembangkan ragam intervensi efektif yang berorientasi pada hasil, komprehensif dan sistemik.
Percetakan Tunggal Ika memiliki potensi pasar yang tinggi. Hal ini terlihat dari keuangan yang dikategorikan bagus karena pendapatan per tahunnya terus mengalami peningkatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Akan tetapi pada tahun 2016 terjadi penurunan pendapatan percetakan sebesar 6,03% dari tahun 2015. Penurunan ini terjadi karena menurunnya kinerja karyawan. Selain itu, perusahaan mendapat pesaing lain karena perusahaan tidak ada inovasi dan terobosan terbaru.
Maka hal yang harus dilakukan analisis penyebab masalah kinerja di percetakan tersebut, dengan menggambarkan analisis tulang ikan. Sebelum melakukan perbaikan kinerja melalui intervensi kinerja, maka hal yang perlu dan sangat penting dilakukan adalah melakukan analisis penyebab masalah, mencari penyebab adanya penurunan kinerja, baik yang terjadi akibat dari faktor internal atau faktor external. Analisis penyebab masalah kinerja adalah serangkaian proses untuk menemukan titik potensi yang perlu mendapatkan intervensi agar dapat bekerja semakin optimal.
Analisis tulang ikan merupakan konsep yang dapat digunakan sebagai langkah-langkah dalam melakukan penyelesaikan masalah. Bentuk dari tulang ikan adalah tahap mulai dari permasalahan yang timbul samapaik kepada solusi yang akan dilakukan dan terakhir adalah tujuan akhir penyelesaian masalah.
Kesepakatan masalah yang akan diselesaikan. Pada kasus ini fokus pada menurunnya kinerja karyawan dan juga adanya kompetitor dibidang percetakan. Teknologi kinerja akan lebih efektif jika digunakan hanya untuk menyelesaikan suatu masalah secara terfokus. Masalah digambarkan dalam bentuk kepala ikan yang diberikan garis memanjang hingga ke ekor.
Gambar 1. fokus permasalahan
Langkah kedua adalah mencoba mencari aspek-aspek yang berkaitan dengan masalah menurunya kinerja karyawan dan juga masalah kurang inovasi dan kalah dalam persaingan bisnis dengan kompetitor. Untuk membantu memudahkan penemuan penyebab yang paling potensial yang menyebabkan terjadinya masalah kinerja dan berakibat pada inovasi, beberapa ahli menyajikan beberapa kategori dan aspek-aspek yang dianggap potensial dalam menyebabkan masalah kinerja. Aspek-aspek yang dianggap berkaitan dengan masalah ditulis dan gambarkan pada garis-garis yang berbentuk tulang ikan secara memanjang dari arah kepala hingga ekor. Identifikasi ini menggunakan hasil penilaian kinerja yang telah dilakukan sebelumnya, agar dapat diketahui nilai kinerja setiap karyawan, dan penilaian kinerja pada saat melakukan analisis masalah.
Tabel Penilaian Kinerja karyawan Percetakan
No | Aspek | Skor maksimal | Rerata skor | Persen |
1 | Keperibadian | 10 | 6,5 | 65,0% |
2 | Perilaku | 10 | 6,80 | 68,0 % |
3 | Keterampilan | 15 | 11.48 | 76.53% |
4 | Pengetahuan | 10 | 8,24 | 82,4% |
Berdasarkan aspek tersebut yang terdapat pada tabel dan digambarkan dalam fishbone dapat disimpulkan permasalahanya, yaitu kurangnya keterampilan yang menjadi faktor kurangnya inovatif, dan tidak bisa menghadapi persaingan dalam bisnis percetakan. Dan menurunnya kinerja karyawan karena menurunnya kepribadian yang dimiliki karyawan, hal ini dapat disebabkan karena kurangnya motivasi,
Langkah selanjutnya adalah menemukan penyebab menurunnya kinerja karyawan, yang dapat dibagi menjadi 2 faktor, yang pertama faktor individu dan faktor lingkungan.
Setiap aspek yang merupakan potensi penyebab masalah akan diuraikan secara spesifik. Kemudian akan ditempatkan pada masing-masing aspek yang telah membentuk garis-garis diagonal di posisi tulang ikan.
Gambar 3 aspek penyebab masalah
Mengkaji, memilih dan menyepakati penyebab yang paling mungkin
Penentuan penyebab masalah ini dapat dilakukan dengan membuat daftar skala prioritas dengan mempertimbangkan penyebab lintas dimensi atau lintas aspek dan pengaruhnya terhadap aspek yang dianggap menjadi penyebab
Tabel 2 Skala Prioritas Penyebab Masalah
No | Aspek | Penyebab masalah | Hasil analisis |
1 | Pengetahuan | Kurangnya pengetahuan TIK | 11 |
2 | Kurangnya pemgetahuan mencari solusi | 10 | |
3 | Keterampilan | Kurangnya keterampilan mengoptimalkan mesin cetak | 1 |
4 | Kurangnya terampil mengatasi kerusakan mesin | 2 | |
5 | Kurangnya keterampilan digital marketing | 3 | |
6 | Perilaku | kurangnya insentif upah yang diterima | 9 |
7 | Adanya permasalahan di luar lingkungan kerja | 8 | |
8 | Perilaku | Kurangnya supervisi atau pengawasan | 7 |
9 | Kepribadian | kurangnya komunikasi antar karyawan | 6 |
10 | Kurang percaya diri | 5 | |
11 | Kurangnya diklat kepribadian | 4 |
Berdasarkan pada kasus percetakan tersebut makan intervensi yang dapat meningkatkan kinerja sesuai dengan prioritas permasalahan adalah sebagai berikut, Melakukan dua intervensi untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Teknologi yang memungkinkan organisasi untuk meningkatkan kinerja mereka dengan menggunakan berbagai alat dan teknik. Ynag digunakan untuk mengukur, menganalisis, dan meningkatkan proses bisnis. Membantu organisasi untuk mencapai tujuan mereka dengan lebih efisien dan efektif. Teknologi kinerja juga dapat membantu organisasi untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas layanan. Dengan demikian, teknologi kinerja dapat membantu organisasi untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi.
Referensi :
Johan, R. C., Sutisna, M. R., & Rullyana, G. Konsep Teknologi Kinerja Sebagai Bagian dari Bidang Teknologi Pendidikan.
Meta AI di WhatsApp: Solusi Dinamis untuk Pembelajaran Digital Perkembangan teknologi di era digital membawa…
Pendahuluan Quick count atau penghitungan cepat adalah metode yang digunakan untuk menghitung hasil pemilu secara…
Abstrak Pembelajaran digital telah menjadi elemen esensial dalam sistem pendidikan di era modern, khususnya…
Pendahuluan Bank soal adalah salah satu inovasi dalam dunia pendidikan yang bertujuan untuk mempermudah proses…
Pendahuluan Pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk masa depan sebuah bangsa. Di Indonesia, pemerintah telah…
Pendahuluan Pembelajaran daring telah menjadi salah satu inovasi terbesar dalam pendidikan modern. Seiring dengan kemajuan…