Memfasilitasi Transformasi pendidikan konvensional kedigital melalui LMS 

 
Teknologi kinerja

Peningkatan SDM merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk memberikan hasil yang maksimal dalam kegiatan organisasi.

Daftar Isi

  • Pengantar
  • Hubungan Teknologi Kinerja dan Teknologi Pendidikan
  • Pengertian Teknologi Kinerja
  • Kasus Intervensi Kinerja
  • Analisis fishbon
  • Intervensi menurut Atkinson dan Chalmers (1999)
  • Kesimpulan

Pengantar

Teknologi kinerja adalah sebuah konsep yang menekankan pada peningkatan kinerja organisasi melalui penggunaan teknologi informasi. Mencakup berbagai aspek, termasuk pengukuran kinerja, pengelolaan informasi, pengelolaan sumber daya, dan pengelolaan proses bisnis. Teknologi kinerja membantu organisasi meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas produk dan layanan. Yang juga membantu organisasi meningkatkan kinerja dengan meningkatkan komunikasi, mempercepat proses, dan meningkatkan kolaborasi. Dengan menggunakan teknologi kinerja, organisasi dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih cepat dan efisien. Ilmu ini merupakan bagian dari tugas seorang ahli teknologi pendidikan dalam upaya untuk meningkatkan kinerja dalam oraganisasi.

Hubungan Teknologi Kinerja dan Teknologi Pendidikan

Keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Dalam Teknologi Kinerja , kegitan yang dilakukan berfokus untuk meningkatkan kinerja atau hasil organisasi, yang termasuk didalamnya adalah hasil belajar. Dalam konteks ini praktik teknologi kinerja dimulai sebelum praktik Teknologi Pendidikan. Teknologi Kinerja menggunakan banyak intervensi, termasuk diantaranya adalah melakukan intervensi pembelajaran (yang langsung berhubungan degan bidang Teknologi Pendidikan). Chyung (2008) menyatakan bahwa eratnya hubungan antara bidang Teknologi Kinerja dan Teknologi Pendidikan dapat dianggap sebagai hubungan hubungan kakak-adik yang sangat erat. Dalam konteks ini teknologi kinerja adalah konsep yang lebih luas daripada teknologi pendidikan karena mencakup semua jenis intervensi ini sedangkan teknologi pendidikan hanya mencakup sebagian pada bidang teknologi kinerja khususnya terkait dengan bentuk-bentuk intervensi yang bersifat solusi pembelajaran (instructional solution).

Baca Juga : Teknologi Pendidikan

Pengertian Teknologi Kinerja

Handbook of Human Performance Technology adalah buku yang edisi ketiga yang berjudul Principles, Practices, and Potential di tahun 2006. Dari Buku tersebut di jelaskan secara jelas pengertian dari teknologi kinerja. Harold D. Stolovich dan Erica J. Keeps mendefinisikan teknologi kinerja sebagai suatu bidang studi dan sebuah akasi profesional, yang bertujuan untuk merekayasa sistem yang memungkinkan SDM dan organisasi bekerja dengan baik. Teknologi Kinerja adalah bidang kajian yang secara terus menerus berevolusi yang bersumber dari kajian multidisiplin, yang meliputi ilmu psikologi, ilmu komunikasi, ilmu manajemen, ilmu informasi, pengukuran dan evaluasi. Secara umum Pershing (2006) mendefinisikan teknologi kinerja sebagai kajian dan praktik etis dari peningkatan produktivitas dalam organisasi dengan cara merancang dan mengembangkan ragam intervensi efektif yang berorientasi pada hasil, komprehensif dan sistemik.

Teknologi kinerja

Kasus Intervensi Kinerja

Percetakan Tunggal Ika memiliki potensi pasar yang tinggi. Hal ini terlihat dari keuangan yang dikategorikan bagus karena pendapatan per tahunnya terus mengalami peningkatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Akan tetapi pada tahun 2016 terjadi penurunan pendapatan percetakan sebesar 6,03% dari tahun 2015. Penurunan ini terjadi karena menurunnya kinerja karyawan. Selain itu, perusahaan mendapat pesaing lain karena perusahaan tidak ada inovasi dan terobosan terbaru.

Maka hal yang harus dilakukan analisis penyebab masalah kinerja di percetakan tersebut, dengan menggambarkan analisis tulang ikan. Sebelum melakukan perbaikan kinerja melalui intervensi kinerja, maka hal yang perlu dan sangat penting dilakukan adalah melakukan analisis penyebab masalah, mencari penyebab adanya penurunan kinerja, baik yang terjadi akibat dari faktor internal atau faktor external. Analisis penyebab masalah kinerja adalah serangkaian proses untuk menemukan titik potensi yang perlu mendapatkan intervensi agar dapat bekerja semakin optimal.

Melakukan Analisis fishbone

Analisis tulang ikan merupakan konsep yang dapat digunakan sebagai langkah-langkah dalam melakukan penyelesaikan masalah. Bentuk dari tulang ikan adalah tahap mulai dari permasalahan yang timbul samapaik kepada solusi yang akan dilakukan dan terakhir adalah tujuan akhir penyelesaian masalah.

Menyepakati masalah.

Kesepakatan masalah yang akan diselesaikan. Pada kasus ini fokus pada menurunnya kinerja karyawan dan juga adanya kompetitor dibidang percetakan. Teknologi kinerja akan lebih efektif jika digunakan hanya untuk menyelesaikan suatu masalah secara terfokus. Masalah digambarkan dalam bentuk kepala ikan yang diberikan garis memanjang hingga ke ekor. 

Gambar 1.  fokus permasalahan

Mengidentifikasi aspek-aspek yang berhubungan dengan masalah.

Langkah kedua adalah mencoba mencari aspek-aspek yang berkaitan dengan masalah menurunya kinerja karyawan dan juga masalah kurang inovasi dan kalah dalam persaingan bisnis dengan kompetitor. Untuk membantu memudahkan penemuan penyebab yang paling potensial yang menyebabkan terjadinya masalah kinerja dan berakibat pada inovasi,  beberapa ahli menyajikan beberapa kategori dan aspek-aspek yang dianggap potensial dalam menyebabkan masalah kinerja. Aspek-aspek yang dianggap berkaitan dengan masalah ditulis dan gambarkan pada garis-garis yang berbentuk tulang ikan secara memanjang dari arah kepala hingga ekor.  Identifikasi ini menggunakan hasil penilaian kinerja yang telah dilakukan sebelumnya, agar dapat diketahui nilai kinerja setiap karyawan, dan penilaian kinerja pada saat melakukan analisis masalah.

Tabel Penilaian Kinerja karyawan Percetakan

No Aspek Skor maksimal Rerata skor Persen
1 Keperibadian 10 6,5 65,0%
2 Perilaku 10 6,80 68,0 %
3 Keterampilan 15 11.48 76.53%
4 Pengetahuan 10 8,24 82,4%

Gambar 2 aspek permasalahan

 

Berdasarkan aspek tersebut yang terdapat pada tabel  dan digambarkan dalam fishbone  dapat disimpulkan permasalahanya, yaitu kurangnya keterampilan yang menjadi faktor kurangnya inovatif, dan tidak bisa menghadapi persaingan dalam bisnis percetakan. Dan menurunnya kinerja karyawan karena menurunnya kepribadian yang dimiliki karyawan, hal ini dapat disebabkan karena kurangnya motivasi,

Menemukan penyebab potensial dari masalah.

Langkah selanjutnya adalah menemukan  penyebab menurunnya kinerja karyawan, yang dapat dibagi menjadi 2 faktor, yang pertama faktor individu dan faktor lingkungan.

  • Faktor Lingkungan.
    • Data, informasi, umpan balik
    • Dukungan lingkungan, sumberdaya, dan peralatan
    • Konsekuensi, insentif, penghargaan
  • Faktor Individual.
    • Keterampilan dan pengetahuan
    • Kapasitas individu
    • Motivasi dan ekspektasi

Setiap  aspek yang merupakan potensi penyebab  masalah akan diuraikan secara spesifik. Kemudian akan ditempatkan pada masing-masing aspek yang telah membentuk garis-garis diagonal di posisi tulang ikan. 

Gambar 3 aspek penyebab masalah

Mengkaji, memilih dan menyepakati penyebab yang paling mungkin

Penentuan penyebab masalah ini dapat dilakukan dengan membuat daftar skala prioritas dengan mempertimbangkan penyebab lintas dimensi atau lintas aspek dan pengaruhnya terhadap aspek yang dianggap menjadi penyebab

Tabel 2  Skala Prioritas Penyebab Masalah

No Aspek Penyebab masalah Hasil analisis
1 Pengetahuan Kurangnya pengetahuan  TIK 11
2   Kurangnya pemgetahuan mencari solusi 10
3 Keterampilan Kurangnya keterampilan mengoptimalkan mesin cetak 1
4   Kurangnya terampil mengatasi kerusakan  mesin 2
5   Kurangnya keterampilan digital marketing 3
6 Perilaku kurangnya insentif upah  yang diterima 9
7   Adanya permasalahan di luar lingkungan kerja 8
8 Perilaku Kurangnya supervisi atau pengawasan 7
9 Kepribadian kurangnya komunikasi antar karyawan 6
10   Kurang percaya diri 5
11   Kurangnya  diklat kepribadian 4

Berdasarkan pada kasus percetakan tersebut makan intervensi yang dapat meningkatkan kinerja sesuai dengan prioritas permasalahan adalah sebagai berikut, Melakukan dua intervensi untuk meningkatkan kinerja karyawan.

  • Pelaksanaan kegiatan diklat keterampilan karyawan agar memiliki kemampuan keterampilan di era digital dalam bidang marketing dan keterampilan mengatasi permasalahan mesin.
  • Pemberian intensif bagi karyawan yang dapat meningkatkan hasil kinerja dan dapat meningkatkan hasil produksi serta bertambahnya customer percetakan 

Intervensi menurut Atkinson dan Chalmers (1999)

  1. HR Programs atau program kepegawaian. Program seleksi penerimaan karyawan berdasarkan kualifikasi yang telah ditentukan sesuai dengan kondisi lingkungan kerja yang profesional dan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap kesuksesan Perusahaan.
  2. Management Systems atau sistem tata kelola organisasi. Kebijakan merubah sistem tata kelola organisasi yang lama dengan format yang baru melalui  rotasi jabatan untuk memberikan suasana yang baru tanpa mengurangi income yang mereka terima. 
  3. Quality Practices atau praktik dan implementasi mutu. Peningkatan Total Quality Management  dalam lingkungan kerja dan juga hasil produksi, agar menghasilkan produk yang bermutu dan mengurangi resiko produk gagal.
  4. Feedback Systems atau sistem penghargaan. Pemberian  penghargaan bagi karyawan yang dapat mencapai target penjualan , produksi dan juga karyawan yang mempunyai kinerja yang baik
  5. Education and Training . Kegiatan Diklat karyawan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap atau etos kerja yang baik. Kegiatan Diklat ini dapat dilakukan secara jarak jauh untuk meminimalkan biaya dan juga waktu pelaksanaan yang tidak mengganggu jam kerja karyawan.

Kesimpulan

Teknologi yang memungkinkan organisasi untuk meningkatkan kinerja mereka dengan menggunakan berbagai alat dan teknik. Ynag digunakan untuk mengukur, menganalisis, dan meningkatkan proses bisnis. Membantu organisasi untuk mencapai tujuan mereka dengan lebih efisien dan efektif. Teknologi kinerja juga dapat membantu organisasi untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas layanan. Dengan demikian, teknologi kinerja dapat membantu organisasi untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi.

Referensi :

Johan, R. C., Sutisna, M. R., & Rullyana, G. Konsep Teknologi Kinerja Sebagai Bagian dari Bidang Teknologi Pendidikan.

TPEN4407 - Teknologi Kinerja

Leave a Reply

Open chat
Selamat Datang, silahkan kirimkan pesan Anda