Memfasilitasi Transformasi pendidikan konvensional kedigital melalui LMS 

 
ESSAI CALON PENGAJAR PRAKTIK

Berikut adalah contoh jawaban esai Calon Pengajar Praktik pada Program Guru Penggerak. Jawaban berikut tidak direkomendasikan untuk ditiru, namun dapat diamati dan dimodifikasi sesuai dengan keadaan satuan pendidikan dan calon pengajar praktik masing-masing. Pembaca tidak diperkenankan menyalin seutuhnya jawaban esai berikut.

Apa yang melatarbelakangi Anda memilih menjadi seorang Pengajar Praktik

Apa yang melatarbelakangi Anda memilih menjadi seorang Pengajar Praktik?

Yang melatarbelakangi saya untuk menjadi seorang Pengajar Praktik yaitu saya ingin mengembangkan diri saya agar dapat dengan mudah dapat mengembangkan orang lain. Sebagai orang yang diberi tanggung jawab sebagai kepala sekolah, saya harus menggali keahlian dan keterampilan dalam melakukan coaching dan manajerial. Saya ingin berperan dalam meningkatkan mutu Pendidikan dengan cara mendukung pengembangan profesional, sosial, kepribadian, pedagogik guru, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada hasil belajar siswa.

Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)

Salah satu perubahan yang saya lakukan di satuan pendidikan tempat saya mengajar yaitu gerakan Bank Sampah di sekolah. Gerakan ini kami mulai sejak Juli 2023 bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran baru 2023/2024. Program ini sesuai dengan Misi satuan pendidikan yang berbunyi "Membudayakan karakter peduli lingkungan melalui program zero waste (nol sampah) serta pembiasaan pola hidup bersih dan sehat". Latar Belakang dari program ini yaitu bertambahnya jumlah produksi sampah plastik setiap tahunya, rendahnya kesadaran para peserta didik akan pentingnya kebersihan, rendahnya pemahaman peserta didik dalam mendaur ulang sampah yang telah dikumpulkan, dan rendahnya rasa cinta terhadap lingkungan. Program ini bertujuan untuk mengajarkan tanggung jawab lingkungan kepada generasi muda dan mendorong perubahan perilaku yang lebih berkelanjutan dalam masyarakat. Selain itu, program ini dapat membantu mengurangi limbah sekolah dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih bersih dan peduli terhadap lingkungan. Upaya yang sudah saya lakukan agar inisiatif ini terlaksana yaitu saya mengundang komite sekolah untuk berdiskusi tentang masalah sampah yang terjadi, bersama rekan guru menyusun program, dan melakukan sosialisasi terhadap semua warga sekolah dan orangtua. Teknis pelaksanaan program ini disamakan dengan program Bank pada umumnya. Para nasabah yang berasal dari siswa dan guru/ karyawan mendaftarkan keanggotaan dengan membayar biaya administrasi sebesar 5000 rupiah. Setelah menjadi nasabah, mereka dapat menabungkan sampahnya ke Bank Sampah. Sampah yang diterima berjenis plastik, kertas dan logam.

Bekerjasama dengan berbagai pihak merupakan salah satu cara yang perlu dilakukan dalam rangka mencapai tujuan bersama. Ceritakan pengalaman Anda dalam melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah disepakati.

Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!

Proses kerjasama yang pernah saya lakukan dengan berbagai pihak dalam rangka mencapai tujuan bersama salah satunya adalah kerjasama dengan Polsek di daerah saya, yaitu Polsek Kecamatan Plantungan. Kerjasama tersebut sudah tertuang dalam Memorandum of Understanding antara pihak sekolah dengan Polsek. Oktober 2023 ini terjadi tindakan kriminal terhadap sekolah kami. Terdapat Oknum yang memecahkan kaca jendela sekolah dan menuliskan kata-kata yang tidak patut pada dinding dan gapura sekolah.

Ceritakan cara-cara yang Anda lakukan dalam rangka mendapatkan pemahaman yang sama hingga memunculkan komitmen dari berbagai pihak yang terlibat dalam kerjasama tersebut.

Cara yang telah saya lakukan dalam rangka mendapatkan pemahaman yang sama hingga memunculkan komitmen dari pihak Polsek diantaranya yaitu:

  1. Kedua belah pihak menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang diantaranya berisi tentang peningkatan keamanan di lingkungan sekolah, penanganan masalah narkoba atau tindak kriminal di lingkungan sekolah serta ketertiban berlalu lintas.
  2. Kedua belah pihak melakukan diskusi tentang masalah yang akan diatasi sesuai dengan laporan dari pihak sekolah terkait tindakan kriminal yang telah dilakukan oleh oknum tertentu.
  3. Setelah sekolah melaporkan, pihak Polsek mendatangi sekolah untuk melakukan pengecekan informasi dan olah TKP.
  4. Kedua belah pihak melakukan diskusi terkait kemungkinan pihak yang terlibat berdasarkan beberapa peristiwa yang telah terjadi sebelumnya.
  5. Kedua belah pihak sepakat untuk bersama-sama melakukan pemeriksaan. Pihak sekolah memeriksa beberapa siswa yang memiliki catatan perilaku cenderung negatif. Pihak Polsek melakukan pemeriksaan melalui reskrim Cyber crime.

Tantangan serta kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerjasama? Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memfasilitasi kesepakatan yang ada dalam kelompok tersebut?

Tantangan serta kesulitan yang saya hadapi saat bekerja sama yaitu rendahnya dukungan masyarakat terhadap kerjasama yang sekolah dan Polsek lakukan. Masyarakat masih berpikir bahwa Polisi adalah oknum yang bekerja jika ada uang. Masyarakat tidak percaya sepenuhnya jika masalah tersebut dapat terselesaikan. Upaya yang kami lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut yaitu pihak sekolah mengundang pihak orang tua/ wali murid dan masyarakat sekitar sekolah untuk kemudian diberikan sosialisasi oleh pihak kepolisian terkait tugas dan tanggung jawabnya terhadap keamanan dan ketertiban lingkungan. Selain memberikan pemahaman, sekolah juga memfasilitasi pihak kepolisian untuk memperoleh kesepakatan dengan wali murid bahwa penanganan kenakalan remaja (tawuran antar pelajar) tidak bisa diselesaikan jika hanya oleh sekolah. Semua pihak yang berhubungan dengan siswa harus berkolaborasi, yaitu sekolah, kepolisian dan orangtua.

Bagaimana hasilnya?
Hasil dari kerjasama antara saya (pihak sekolah) dengan pihak kepolisian (Polsek Plantungan) menunjukkan keberhasilan. Hal ini ditandai dengan telah ditemukanya beberapa bukti dari media sosial serta beberapa bukti chat (pesan) dan postingan dari beberapa oknum yang isinya akan merusak sekolah tempat saya mengajar. Saat ini pihak kepolisian sedang mencari bukti tambahan untuk memperkuat dugaan pelaku. Sementara itu, sekolah bersama kepolisian melakukan pembinaan kepada semua peserta didik di sekolah saya.

Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.


Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?

Pengalaman saya ketika mendapatkan umpan balik yaitu ketika sekolah tempat saya mengajar diserang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Saya mendapatkan umpan balik dari Pembina Yayasan yang menaungi sekolah saya. Sebelum peristiwa perusakan terjadi, seminggu sebelumnya telah terjadi kesalahpahaman antara siswa sekolah saya dengan sekolah lain. Masukan yang saya peroleh yaitu bahwa saya harus cepat tanggap terhadap segala hal yang dapat membahayakan sekolah terutama siswa.

Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri Anda? Berdasarkan masukan serta umpan balik yang Anda terima, ceritakan pula tindakan yang Anda lakukan untuk mengembangkan diri Anda

Cara saya menyikapi masukan dan umpan balik yaitu pertama saya mendengarkan dengan seksama tentang penilaian pembina yayasan terhadap saya, menerima umpan balik tersebut dengan pikiran terbuka dan rendah hati, dan menjadikan umpan balik ini sebagai peluang untuk memperbaiki diri. Setelah itu saya membuat rencana perbaikan dengan cara berkolaborasi dengan semua warga sekolah dan bekerjasama dengan pihak kepolisian (Polsek Plantungan) dengan tetap meminta pertimbangan pada Yayasan yang menaungi sekolah saya.

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?

Sebagai seorang pembelajar sepanjang hayat, saya tidak bisa menemukan cara di luar kebiasaan yang membuat saya tidak nyaman untuk mengembangkan diri saya. Semua hal yang dapat mengembangkan diri saya yang sudah saya lakukan diantaranya mengikuti berbagai pelatihan baik dalam jaringan maupun luar jaringan yang kadang memaksa saya untuk terus terjaga di malam hari. Hal tersebut merupakan cara di luar kebiasaan saya namun mendukung proses perbaikan diri saya. Membaca dan terus membaca, melakukan modifikasi terhadap beberapa praktik baik orang lain untuk kemudian dapat diterapkan di sekolah saya dengan menyesuaikan kondisi sekolah saya. Cara lain yaitu saya berkolaborasi dengan lembaga pendidikan Islam yang ada di daerah saya, kami menyamakan visi yaitu untuk menjadikan masyarakat sekitar sekolah sadar akan pentingnya karakter dan akhlak mulia siswa. Cara berikutnya yaitu berkolaborasi dengan pihak pemerintahan baik desa maupun kecamatan.

Ceritakan pula penerapan yang Anda lakukan berdasarkan proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda. Berikan contoh situasi spesifik

Hal yang saya lakukan untuk mendukung proses pembelajaran dalam pekerjaan saya diantaranya yaitu melakukan refleksi dan berkolaborasi. Dalam menerapkan refleksi, saya biasanya melakukan pertemuan rutin satu bulan sekali dengan semua guru dan karyawan mengenai semua hal yang terjadi di sekolah. Saya juga mengadakan pertemuan dengan siswa (OSIS) sebulan sekali untuk berdiskusi tentang hal-hal yang terjadi selama satu bulan terakhir (pembahasan fokus pada hal yang cenderung negatif). Pertemuan rutin dengan Yayasan juga dilakukan selama satu kali dalam 2 bulan. Berdasarkan pertemuan-pertemuan tersebut dihasilkan beberapa evaluasi dari berbagai pihak yang saya gunakan untuk perbaikan diri dan tanggung jawab sebagai seorang kepala sekolah. Hal kedua yang saya lakukan setelah melakukan refleksi adalah berkolaborasi. Kolaborasi ini saya lakukan dengan semua warga sekolah, termasuk di dalamnya adalah komite dan orangtua.

Setiap orang memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Ceritakan pengalaman Anda membimbing rekan-rekan sejawat/ bawahan/ guru/ orang tua wali murid/ untuk melakukan suatu penugasan (silahkan dipilih salah satu)


Kapan waktu kejadiannya? Siapa saja yang menjadi bimbingan Anda saat itu dan apa hubungan Anda dengan yang Anda bimbing? Hal apa yang menjadi fokus saat itu? Apa yang memotivasi Anda melakukan bimbingan tersebut?

Pengalaman bimbingan yang saya lakukan terjadi pada awal tahun pelajaran 2023/ 2024. Sasaran peserta dari kegiatan tersebut adalah semua guru dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan saya. Sebagai kepala sekolah saya membimbing semua guru untuk dapat menyusun bahan ajar, aktivitas pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang menarik dan interaktif dengan menggunakan fitur Interactive Content pada LMS Moodle. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan guru dalam mengampu kegiatan pembelajaran pada kelas Digital.

Upaya apa saja yang Anda lakukan dalam rangka memastikan pengembangan yang dilakukan orang-orang tersebut sesuai dengan tujuan yang telah disepakati? Persamaan dan perbedaan pendekatan apa yang Anda gunakan dalam rangka membimbing mereka?

Upaya yang telah saya lakukan dalam memastikan pengembangan para peserta yaitu dengan cara saya berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten untuk memberikan penguatan akan pentingnya pengaruh bahan ajar, aktivitas pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang menarik dan interaktif terhadap keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Saya juga berkolaborasi dengan pihak yayasan untuk dapat memberikan kebijakan yang mengarah kepada kewajiban seorang guru dalam mengembangkan diri melalui pelatihan.

Ceritakan pula cara-cara yang Anda lakukan dalam memonitor perkembangan yang ditunjukkan masing-masing individu tersebut dari waktu ke waktu

Cara saya melakukan monitor perkembangan yang ditunjukkan masing-masing individu diantaranya yaitu:

  1. Menetapkan tujuan bersama. Penetapan tujuan bersama ini berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat oleh masing-masing individu dan saya sebagai kepala sekolah. Dengan kesepakatan guru akan lebih maksimal dalam melaksanakan kewajiban dan memperoleh haknya.
  2. Melakukan coaching untuk supervisi akademik melalui tahapan wawancara pra-observasi, observasi kelas, dan wawancara pasca observasi. Dengan melaksanakan coaching, guru-guru menjadi lebih terbuka dan percaya diri. Awalnya guru merasa tidak mampu melakukan tugas yang diberikan, karena mereka merasa tugas tersebut terlalu berat (harus mengajar di kelas namun juga harus membuat materi / bahan ajar yang harus diunggah di LMS). Setelah saya melakukan coaching kepada semua guru, mereka memberikan feedback bahwa coaching sangat membantu dalam menemukan ide-ide baru yang sebenarnya ada dalam pikiran bahkan mungkin sudah dilakukan, namun para guru terkadang melupakan hal tersebut karena terlalu fokus pada hal-hal yang tidak bisa mereka capai.
  3. Memberikan umpan balik dan apresiasi sangat penting untuk dilakukan. selain itu saya juga membentuk tim kolaboratif antar sesama guru pengampu mata pelajaran dalam satu rumpun agar guru dapat saling bekerjasama. Dan pada tahap akhir saya melakukan pemantauan berkala (dua minggu sekali) untuk memeriksa apakah bahan ajar, aktivitas pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang telah disusun sudah sesuai dengan tujuan awal ( menarik dan interaktif).

Bagaimana hasilnya?
Hasil dari bimbingan yang telah saya lakukan menunjukkan tingkat keberhasilan yang signifikan. Sebelum pelatihan, guru hanya menambahkan materi berupa teks dari buku paket dan video yang diambil dari youtube. Evaluasi pembelajaran hanya berupa soal pilihan ganda dan uraian. Namun setelah pelatihan, bahan ajar yang disusun bervariasi, diantaranya menggunakan video interaktif, slide presentasi interaktif, peta konsep, infografis, dan flashcard. Aktivitas pembelajaran runtut dari materi mudah, sedang ke sulit.

Ceritakan mengenai hal terbaik yang pernah Anda lakukan untuk memperoleh informasi yang dapat membuat anda lebih memahami situasi dan permasalahan peserta didik


Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu terkait dengan peserta didik?

Hal terbaik yang saya lakukan untuk memperoleh informasi yang dapat membuat saya lebih memahami situasi dan permasalahan peserta didik yaitu Segitiga Restitusi. Hal tersebut biasa saya 4 kali dalam sebulan setiap hari Sabtu di akhir jam pelajaran. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya peserta didik yang cenderung berperilaku negatif ( sering terlambat, sering tidak masuk tanpa keterangan, tidak mengikuti jam pelajaran tertentu, tidak mengikuti sholat jamaah dan membuang sampah tidak pada tempatnya).

Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami sudut pandang peserta didik sehingga mampu memahami dan menyelaraskan tindakan yang Anda lakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka?

Upaya yang saya lakukan yaitu melaksanakan segitiga restitusi (proses dialog antara guru dengan peserta didik yang memiliki catatan perilaku cenderung negatif) sehingga menghasilkan peserta didik yang mandiri dan bertanggung jawab. Tahapan berikut ini telah saya lakukan dalam menjalankan segitiga restitusi diantaranya:

  1. Saya menstabilkan identitas peserta didik dengan mengatakan bahwa membuat kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran. Membuat kesalahan adalah hal yang wajar dilakukan oleh semua individu. Pada tahap ini saya meyakinkan pada peserta didik bahwa kita tidak sedang berusaha menemukan siapa yang bersalah namun fokus kepada bagaimana cara menyelesaikanya.
  2. Pada tahap yang kedua saya menggali informasi dari peserta didik tentang kebutuhan apa yang tidak diperoleh sehingga melakukan hal yang cenderung negatif tersebut.
  3. Pada tahap ketiga saya menanyakan kepada peserta didik tentang kesesuaian antara perilaku yang cenderung negatif tersebut dengan keyakinan kelas/ keyakinan sekolah yang telah disepakati bersama.

Bagaimana pula cara Anda memastikan keberhasilan pencapaian para peserta didik melalui kontribusi Anda terhadap mereka?

Dalam memastikan keberhasilan pencapaian peserta didik saya melakukan observasi dengan menggunakan rubrik sikap/ karakter peserta didik yang saya susun bersama dengan guru Bimbingan Konseling. Saya melihat catatan kejadian/ jurnal dari setiap guru mata pelajaran untuk memeriksa perbedaan sikap dan perilaku sebelum dan setelah melakukan segitiga restitusi. Saya melakukan dialog dengan orangtua untuk menggali informasi apakah ada perbaikan sikap dan perilaku. Akhirnya saya bersama peserta didik melakukan refleksi.

Bagaimana hasilnya?
Melalui beberapa tahapan dan upaya yang telah saya lakukan, proses dialog berjalan dengan baik. Hasil dari segitiga restitusi tersebut peserta didik menunjukkan perbaikan sikap dan perilaku, ditunjukkan dengan berkurangnya catatan kejadian dari guru mata pelajaran maupun guru Bimbingan Konseling, laporan orangtua yang menyatakan bahwa peserta didik cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan sebuah tindakan (tidur tepat waktu, mengurangi bermain game, tidak meninggalkan sholat).

Leave a Reply

Open chat
Selamat Datang, silahkan kirimkan pesan Anda