Memfasilitasi Transformasi pendidikan konvensional kedigital melalui LMS 

 
PEMANFAATAN APLIKASI iPusnas (PERPUSTAKAAN NASIONAL) DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA 

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendidikan adalah fondasi bagi perkembangan individu dan masyarakat. Salah satu kunci sukses dalam proses pendidikan adalah meningkatkan minat baca peserta didik. Minat baca yang tinggi tidak hanya menghasilkan peserta didik yang cerdas, tetapi juga membantu mereka menjadi pembaca yang kritis, memiliki pengetahuan yang luas, serta dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

Era digital telah membawa perubahan besar dalam cara kita berinteraksi dengan informasi dan hiburan. Di tengah kemajuan teknologi, Indonesia juga menghadapi sebuah tantangan yang serius, yaitu rendahnya minat baca anak-anak. Hal ini merupakan masalah yang mendalam dan kompleks yang mempengaruhi masa depan generasi muda di negara ini.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan rendahnya minat baca anak-anak Indonesia adalah perubahan perilaku mereka dalam mengkonsumsi informasi. Era digital membawa kemudahan akses informasi melalui internet, media sosial, dan perangkat mobile. Namun, sayangnya, hal ini juga berdampak pada pergeseran minat dari membaca buku fisik ke konten digital yang lebih singkat dan instan. Anak-anak cenderung lebih suka membaca pesan singkat, memeriksa media sosial, atau menonton video di perangkat mereka daripada membaca buku.

Selain itu, rendahnya minat baca juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial dan budaya. Banyak anak-anak di Indonesia tidak memiliki akses mudah ke perpustakaan atau buku. Selain itu, budaya membaca belum menjadi prioritas di banyak keluarga. Orang tua mungkin lebih mendukung anak-anak mereka dalam aktivitas ekstrakurikuler atau pelajaran sekolah daripada membaca.

Masalah lain adalah kurangnya literasi di kalangan anak-anak. Beberapa peserta didik mungkin kesulitan dalam membaca dan pemahaman teks, yang membuat mereka kurang termotivasi untuk membaca lebih lanjut. Kurangnya literasi digital juga dapat membuat mereka lebih rentan terhadap konten yang kurang bermutu di internet.

Rendahnya minat baca anak-anak Indonesia memiliki konsekuensi serius. Ini dapat menghambat perkembangan keterampilan literasi yang sangat penting, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi prestasi akademik dan masa depan mereka. Minat baca yang rendah juga dapat mengurangi kemampuan mereka untuk berpikir kritis, mengembangkan imajinasi, dan memperluas wawasan mereka.

Namun, ada upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Penting untuk mempromosikan minat baca sejak dini, baik di rumah maupun di sekolah. Orang tua dan guru dapat berperan aktif dalam mendukung kebiasaan membaca anak-anak. Selain itu, perlu ada akses lebih besar ke buku dan perpustakaan di komunitas lokal. Teknologi juga dapat digunakan sebagai alat yang positif untuk mempromosikan minat baca, seperti melalui aplikasi bacaan digital yang berkualitas.

Dengan kesadaran akan masalah rendahnya minat baca anak-anak dan upaya bersama dari berbagai pihak, kita dapat membantu mengubah tren ini. Ini akan membutuhkan komitmen yang kuat untuk memberikan anak-anak Indonesia kesempatan untuk berkembang dan tumbuh sebagai pembaca yang gemar dan berpengetahuan.

Salah satu faktor untuk meningkatkan kegiatan membaca adalah minat. Menurut Sukardi (Susanto, 2015: 57), minat merupakan suatu kesukaan, kegemaran, atau kesenangan akan sesuatu. Menurut Rahim (2009: 28), minat baca adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkan dalam kesediaannya untuk mendapatkan bahan bacaan, kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri. Tanpa adanya minat baca yang ada dalam diri seseorang maka kegiatan membaca tidak akan menjadi kebutuhan yang penting baginya. Minat akan menyebabkan kegiatan membaca terasa lebih mengasyikkan dan menyenangkan. Anak merasa gembira dan senang karena anak tidak dipaksa untuk membaca. Dengan penuh kesadaran, anak akan berusaha lebih giat untuk membaca dan dari sinilah kegiatan membaca terasa lebih bermanfaat. Oleh karena itu, seorang guru harus berusaha memotivasi dan memberikan informasi yang sebanyak-banyaknya kepada peserta didik dengan aktivitas belajar bahasa, baik bahasa yang diucapkan, ditulis, maupun dibaca. Siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap membaca, akan mempunyai minat yang tinggi pula terhadap kegiatan membaca.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca peserta didik yaitu dengan cara memanfaatkan teknologi pendidikan yang telah disediakan oleh pemerintah Indonesia berupa perpustakaan digital yang bernama iPusnas (Perpustakaan Digital Nasional). Aplikasi iPusnas adalah aplikasi perpustakaan digital (ePustaka) yang dilengkapi dengan eReader untuk membaca eBook dan fitur media sosial persembahan Perpusnas RI.

Artikel ini akan menjelaskan bagaimana pendidik dan pembuat kebijakan dapat memanfaatkan aplikasi iPusnas untuk merangsang minat baca peserta didik. penulis akan mengeksplorasi strategi dan metode yang dapat digunakan dalam pemanfaatan aplikasi ini, serta mengungkapkan manfaat yang mungkin diperoleh oleh peserta didik dan lembaga pendidikan. Selain itu, artikel ini juga akan menyoroti beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam mengimplementasikan solusi ini secara efektif.

Dengan memahami peran penting aplikasi iPusnas dalam meningkatkan minat baca peserta didik, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih menarik dan berinovasi, yang pada gilirannya akan membantu peserta didik menjadi pembaca yang lebih berpengetahuan dan berpikir kritis, mempersiapkan mereka untuk masa depan yang semakin kompleks.

Tujuan


Tujuan dari penulisan praktik baik ini adalah:
Untuk mendeskripsikan bagaimanakah penerapan aplikasi iPusnas (Perpustakaan Digital Nasional) dapat meningkatkan minat baca peserta didik kelas VII A SMP Islam Al Fath Plantungan Kabupaten Kendal
Untuk memaparkan bagaimana hasil dan dampak yang ditimbulkan dengan diterapkannya aplikasi iPusnas (Perpustakaan Digital Nasional) terhadap minat baca peserta didik kelas kelas VII A SMP Islam Al Fath Plantungan Kabupaten Kendal

Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari penulisan praktik baik ini adalah:
Meningkatnya minat baca peserta didik SMP Islam Al Fath Plantungan Kabupaten Kendal melalui pemanfaatan aplikasi iPusnas (Perpustakaan Digital Nasional)
Menciptakan peserta didik yang lebih terampil, berpengetahuan, dan siap menghadapi tantangan pendidikan dan kehidupan di masa depan, dengan minat baca yang kuat sebagai landasan untuk pencapaian itu.

BAB II
ISI

Situasi

SMP Islam Al Fath merupakan sekolah menengah pertama yang terletak di daerah pegunungan, tepatnya di kelurahan Tlogopayung Kecamatan Plantungan Kabupaten Kendal. Letak geografis sekolah ini mempengaruhi tingkat pendidikan yang dimiliki oleh orangtua peserta didik. Mayoritas mereka merupakan lulusan Sekolah Dasar dan bekerja sebagai buruh dan penggarap sawah atau kebun. Para peserta didik tidak memiliki sumber bacaan yang cukup ketika berada di rumah, sedangkan orangtua juga tidak mampu menyediakan bahan tersebut karena kondisi ekonomi yang kurang mencukupi. Alih-alih membeli buku atau majalah dan sejenisnya, mereka menggunakan upah harian untuk memenuhi kebutuhan harian dan uang saku untuk anak-anak sekolah. Kondisi tersebut menjadi salah satu faktor dari rendahnya minat baca peserta didik.

Berdasarkan hasil capaian literasi pada rapor Pendidikan tahun 2022, sebagian besar peserta didik telah mencapai batas kompetensi minimum untuk literasi membaca. Skor capaian Kemampuan Literasi peserta didik tahun ini adalah 75, naik 43,49% dari tahun 2022 (skor 52,27). Meskipun mengalami peningkatan namun angka tersebut masih jauh di bawah rata-rata bila dibandingkan dengan satuan pendidikan lain baik di tingkat kabupaten maupun nasional.

Beberapa faktor berikut merupakan alasan mengapa penulis perlu menggunakan aplikasi iPusnas dalam meningkatkan minat baca peserta didik:

1.Menyiasati Tantangan Era Digital

Di era digital ini, peserta didik sering kali lebih tertarik pada perangkat teknologi dan media sosial daripada pada membaca buku atau literatur cetak. Alasan utama adalah kenyamanan dan daya tarik visual yang ditawarkan oleh perangkat digital. Oleh karena itu, menggunakan aplikasi iPusnas adalah cara untuk menarik perhatian peserta didik dengan memanfaatkan teknologi yang mereka sukai.

2. Memaksimalkan Sumber Daya Digital

Aplikasi iPusnas adalah sumber daya literatur digital yang sangat kaya, yang mencakup berbagai jenis bahan bacaan dari berbagai disiplin ilmu. Memanfaatkan sumber daya ini adalah langkah cerdas untuk memaksimalkan potensi belajar peserta didik.

3. Memberikan Akses yang Mudah

Aplikasi iPusnas menyediakan akses yang mudah dan cepat ke berbagai jenis bacaan, tidak hanya untuk peserta didik di sekolah tetapi juga di luarnya. Ini mengatasi keterbatasan akses ke perpustakaan fisik dan memberikan peluang untuk membaca kapan saja dan di mana saja.

4. Meningkatkan Literasi Digital

Melalui penggunaan aplikasi iPusnas, peserta didik dapat mengembangkan literasi digital, termasuk keterampilan dalam mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dari sumber digital. Ini adalah keterampilan penting dalam dunia modern.

5. Mengembangkan Kebiasaan Membaca yang Positif

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu peserta didik membangun kebiasaan membaca yang positif. Dengan memberikan akses mudah ke bacaan yang menarik, diharapkan peserta didik akan menjadi pembaca yang lebih rajin dan aktif.

6. Mengenalkan Siswa pada Berbagai Materi

Aplikasi iPusnas memiliki berbagai jenis bahan bacaan, termasuk buku, jurnal, artikel, dan referensi lainnya. Ini memungkinkan peserta didik untuk mengeksplorasi berbagai topik dan jenis literatur, yang dapat membantu mereka mengembangkan minat dalam berbagai subjek.

7. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Membaca adalah salah satu kunci untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam. Dengan meningkatkan minat baca peserta didik, pendidik berharap dapat meningkatkan kualitas pembelajaran mereka dan mengembangkan pemikiran kritis.

8. Pengembangan Kemampuan Bahasa

Melalui membaca teks yang beragam, peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berbahasa mereka, termasuk pemahaman teks yang kompleks, kosakata yang lebih kaya, dan kemampuan mengekspresikan pemikiran mereka dengan lebih baik dalam bentuk tulisan.

9. Menyediakan Pilihan Bacaan yang Luas

Aplikasi iPusnas menyediakan berbagai jenis bacaan dari berbagai disiplin ilmu. Ini memungkinkan peserta didik untuk memilih bacaan yang sesuai dengan minat pribadi mereka, yang dapat meningkatkan motivasi mereka untuk membaca.

10. Persiapan Siswa untuk Masa Depan

Meningkatkan minat baca adalah persiapan penting untuk masa depan peserta didik. Minat baca yang kuat dapat membantu mereka menjadi pembaca yang lebih berpengetahuan, kritis, dan siap menghadapi tantangan dalam pendidikan dan karir mereka.

Dengan memanfaatkan aplikasi iPusnas dalam kegiatan ini, harapannya adalah bahwa peserta didik akan menjadi pembaca yang lebih aktif, berpengetahuan, dan siap menghadapi dunia yang semakin kompleks.

Berdasarkan tujuan di atas, berikut merupakan beberapa hal yang hendak dicapai penulis mencakup berbagai aspek yang bertujuan untuk meningkatkan pembacaan dan literasi peserta didik.

    1. Meningkatkan Minat Baca Siswa

    Tujuan utama adalah merangsang minat baca peserta didik sehingga mereka menjadi pembaca yang lebih rajin dan aktif. Dengan menggunakan aplikasi iPusnas, peserta didik diharapkan akan lebih termotivasi untuk membaca berbagai jenis materi literatur, termasuk buku, jurnal, artikel, dan referensi lainnya.

    2. Peningkatan Keterampilan Literasi

    Melalui kegiatan ini, tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan literasi peserta didik. Ini mencakup pemahaman bacaan, pemahaman teks yang kompleks, pengembangan kosakata, dan kemampuan berpikir kritis. Peningkatan literasi akan membantu peserta didik dalam seluruh aspek pendidikan mereka.

    3. Pembangunan Kebiasaan Membaca yang Positif

    Kegiatan ini bertujuan untuk membantu peserta didik membangun kebiasaan membaca yang positif. Dengan memberikan akses mudah ke bahan bacaan yang menarik, diharapkan peserta didik akan melihat membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat.

    4. Pengembangan Pengetahuan yang Lebih Luas

    Dengan akses ke berbagai jenis bacaan, tujuannya adalah untuk mengembangkan pengetahuan yang lebih luas tentang berbagai subjek dan isu. Mereka akan menjadi lebih berpengetahuan dan dapat berpartisipasi dalam berbagai percakapan dan diskusi.

    5. Mengembangkan Kemampuan Riset

    Melalui penggunaan aplikasi iPusnas, peserta didik dapat belajar bagaimana melakukan riset sendiri, mencari sumber daya, dan mengumpulkan informasi yang relevan untuk proyek atau tugas mereka. Tujuan ini adalah membantu mereka mengembangkan kemampuan riset yang berharga.

    6. Merangsang Rasa Ingin Tahu

    Harapannya adalah bahwa peserta didik akan mengembangkan rasa ingin tahu yang lebih besar tentang dunia di sekitar mereka. Dengan akses ke berbagai bacaan yang menarik, mereka akan merasa termotivasi untuk mengeksplorasi topik-topik baru dan mendalami minat pribadi mereka.

    7. Mendorong Kemandirian dalam Pembelajaran

    Dengan memberikan peserta didik akses ke sumber daya literatur digital, tujuannya adalah mengembangkan kemandirian peserta didik dalam hal belajar dan pencarian informasi. Mereka akan belajar bagaimana mencari bacaan yang relevan sendiri.

    8. Peningkatan Kemampuan Bahasa

    Melalui membaca dan memahami teks yang lebih kompleks, peserta didik dapat meningkatkan kemampuan berbahasa mereka, yang akan berguna dalam berbagai aspek kehidupan dan karier mereka.

    9. Peningkatan Prestasi Akademik

    Secara tidak langsung, meningkatnya minat baca dan keterampilan literasi yang ditingkatkan dapat berkontribusi pada peningkatan prestasi akademik peserta didik di berbagai mata pelajaran.

    10. Menghadirkan Pembelajaran yang Relevan

    Aplikasi iPusnas memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan cara yang relevan dengan dunia digital mereka. Hal ini dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan sesuai dengan preferensi teknologi peserta didik.

    Mencapai tujuan-tujuan ini akan membantu menciptakan peserta didik yang lebih terampil dalam membaca, lebih berpengetahuan, dan lebih siap menghadapi tantangan pendidikan dan kehidupan di masa depan, dengan minat baca yang kuat sebagai landasan untuk pencapaian itu.

    Peran Dan Tanggung Jawab Penulis

    Dalam melaksanakan kegiatan "Meningkatkan Minat Baca Siswa Melalui Pemanfaatan Aplikasi iPusnas" penulis memiliki peran penting dalam memfasilitasi dan memotivasi peserta didik untuk menjadi pembaca yang lebih aktif dan berpengetahuan. Berikut adalah hal yang dilakukan oleh penulis:

    • Penulis bertanggung jawab untuk memperkenalkan aplikasi iPusnas kepada peserta didik. Meliputi penjelasan tentang cara mengunduh aplikasi, cara mendaftar sebagai anggota, memahami fitur-fitur yang dapat dimanfaatkan, syarat-syarat meminjam eBook pada aplikasi dan lain-lain yang berkaitan dengan aplikasi iPusnas.
    • Penulis membantu peserta didik dalam memilih bahan bacaan yang sesuai dengan minat dan tingkat literasi mereka. Ini melibatkan pemilihan bacaan yang menarik dan relevan.
    • Penulis memotivasi peserta didik dengan memberikan penghargaan atau pengakuan kepada mereka yang mencapai prestasi dalam membaca atau menyelesaikan tugas-tugas bacaan. Penghargaan dapat berupa pujian, sertifikat, atau pengakuan di depan kelas.
    • Penulis mengatur sesi diskusi di mana peserta didik dapat berbagi pemikiran, gagasan, dan refleksi mereka tentang bacaan yang mereka telusuri. Ini membantu dalam memahami dan merenungkan bacaan dengan lebih mendalam.
      Penulis membantu peserta didik dalam menilai dan memahami bacaan yang lebih kompleks serta memberikan panduan tentang cara menghadapi materi yang sulit atau abstrak.
    • Penulis terlibat dalam pengukuran minat baca peserta didik selama dan setelah kegiatan. Hal ini dilakukan dengan menggunakan survei atau wawancara untuk mengukur perubahan dalam minat baca.
    • Penulis memberikan pendampingan individual kepada peserta didik yang memerlukan bantuan khusus.
    • Penulis memantau kemajuan peserta didik dalam meningkatkan minat baca mereka. Ini mungkin melibatkan perubahan dalam pemilihan bacaan atau strategi motivasi.
    • Penulis harus menjadi model peran yang baik sebagai pembaca yang aktif. Dengan menunjukkan minat dan komitmen terhadap membaca, penulis dapat menginspirasi peserta didik untuk mengikuti jejaknya.

    Peran penulis dalam kegiatan ini sangat penting karena penulis berperan sebagai fasilitator dan motivator dalam proses meningkatkan minat baca peserta didik. Penulis harus menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung, memotivasi, dan merangsang minat baca peserta didik untuk mencapai hasil yang diinginkan.

    Tantangan

    Meningkatkan minat baca peserta didik merupakan hal yang tidak mudah untuk dilakukan. Selain faktor utama yang berasal dari input peserta didik dan latar belakang kehidupan mereka di rumah, berikut merupakan beberapa tantangan atau kendala yang dihadapi oleh penulis dalam memanfaatkan aplikasi iPusnas, yaitu:

    • Tidak semua peserta didik mungkin memiliki akses yang sama ke perangkat komputer atau internet. Beberapa peserta didik mungkin tidak memiliki perangkat pribadi, atau koneksinya mungkin tidak stabil. Ini dapat menjadi hambatan dalam melaksanakan program secara merata.
    • Peserta didik dan pendidik mungkin memerlukan pelatihan untuk menggunakan aplikasi iPusnas dengan efektif. Jika tidak ada pelatihan yang memadai, penggunaan aplikasi ini mungkin tidak maksimal.
    • Beberapa peserta didik mungkin belum menyadari potensi manfaat dari aplikasi iPusnas dalam meningkatkan minat baca. Ini dapat mengakibatkan kurangnya motivasi untuk menggunakannya.
    • Ketika peserta didik menggunakan aplikasi di luar lingkungan sekolah, ada tantangan dalam mengawasi penggunaan yang tepat dan aman. Risiko penggunaan yang tidak pantas atau melanggar etika dapat muncul.
    • Peserta didik serta orangtua kurang tanggap terhadap keamanan dan privasi informasi pribadi. Ini mencakup perlindungan data pribadi dan kebijakan privasi yang sesuai.
    • Sulitnya mempertahankan minat peserta didik dalam jangka panjang agar selalu termotivasi untuk terus membaca.
    • Kurangnya dukungan keluarga terhadap minat baca peserta didik. Jika lingkungan rumah tidak mendorong membaca, ini dapat mempengaruhi efektivitas program.

    Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan perencanaan yang baik, kerjasama antara pendidik, peserta didik, dan pihak terkait lainnya, serta adaptabilitas untuk mengatasi masalah yang muncul selama pelaksanaan program. Dengan upaya dan dukungan yang tepat, banyak dari tantangan ini dapat diatasi untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam meningkatkan minat baca peserta didik.

    Strategi yang Diterapkan

    Untuk mengatasi tantangan-tantangan yang mungkin muncul dalam kegiatan "Meningkatkan Minat Baca Siswa Melalui Pemanfaatan Aplikasi iiPusnas," beberapa strategi yang bijak dapat diterapkan. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam mengatasi tantangan yang terjadi:

    • Untuk mengatasi keterbatasan akses teknologi, sekolah menyediakan akses komputer atau perangkat lainnya bagi peserta didik yang mungkin tidak memiliki akses. Selain itu, program ini diintegrasikan dalam lingkungan pembelajaran yang sudah memiliki akses teknologi.
    • Penulis menyelenggarakan pelatihan khusus bagi peserta didik untuk memastikan bahwa mereka memahami cara menggunakan aplikasi iPusnas dengan efektif. Hal ini mencakup tutorial pemasangan aplikasi, pendaftaran keanggotaan, panduan pemilihan kategori bahan bacaan, dan pedoman peminjaman eBook.
    • Menyelenggarakan kampanye informasi dan kesadaran tentang manfaat membaca melalui aplikasi iPusnas melalui pamflet yang dipamerkan di setiap kelas, majalah dinding, dan media sosial sekolah.
    • Penulis bersama sekolah mengembangkan kebijakan penggunaan yang jelas dan melakukan pemantauan terhadap aktivitas peserta didik di lingkungan sekolah, dan bekerja sama dengan orangtua dalam mengawasi penggunaan aplikasi di rumah.
    • Memberikan informasi yang jelas tentang perlindungan data terhadap peserta didik dan orangtua.
    • Untuk menjaga motivasi peserta didik agar tetap mempertahankan minat baca mereka, penulis bersama sekolah memberikan penghargaan periodik, memberikan tantangan membaca dengan hadiah, dan kompetisi membaca antar-peserta didik.
    • Untuk mendapatkan dukungan dari orangtua, penulis bersama sekolah mengadakan pertemuan dengan orang tua dan keluarga peserta didik untuk menjelaskan manfaat membaca melalui aplikasi iPusnas dan meminta dukungan mereka dalam mengembangkan kebiasaan membaca yang positif di rumah.

    Strategi-strategi ini membantu mengatasi berbagai tantangan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan. Dengan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat, program ini memberikan manfaat yang signifikan bagi peserta didik.

    Pemberdayaan SDM

    Kegiatan "Meningkatkan Minat Baca Siswa Melalui Pemanfaatan Aplikasi iPusnas" dapat menjadi sarana yang kuat untuk melakukan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM), khususnya peserta didik dan guru.

    Pemberdayaan peserta didik

    Kegiatan ini membantu peserta didik mengembangkan keterampilan literasi yang kuat, termasuk pemahaman bacaan, pemahaman teks yang kompleks, dan kemampuan berpikir kritis. Peserta didik diajarkan bagaimana melakukan riset sendiri, mencari informasi yang relevan, dan mengembangkan pemahaman mendalam tentang topik tertentu. Peserta didik diajarkan bagaimana cara mencari bahan bacaan yang sesuai dengan minat mereka sendiri dan bagaimana mengatur waktu mereka untuk membaca secara mandiri. Kegiatan ini membantu peserta didik membangun kebiasaan membaca yang positif, yang akan bermanfaat sepanjang hidup mereka.

    Pemberdayaan Guru


    Guru memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan pedagogis mereka dalam memfasilitasi pembelajaran literasi yang efektif melalui teknologi. Guru dapat memperbarui pengetahuan mereka tentang literasi digital dan bahan bacaan terbaru melalui aplikasi iPusnas. Guru dapat mengembangkan metode pengajaran inovatif yang menggunakan teknologi dan aplikasi iPusnas untuk meningkatkan minat baca peserta didik. Guru dapat berperan sebagai pembimbing dan motivator peserta didik dalam proses pembacaan dan penggunaan aplikasi iPusnas. Guru dapat terlibat dalam evaluasi terus-menerus terhadap program dan menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan teknologi.

    Pemberdayaan Institusi Pendidikan


    Sekolah mengembangkan kurikulum yang lebih relevan dengan mengintegrasikan penggunaan aplikasi iPusnas dalam pembelajaran. Kegiatan ini melibatkan orang tua dan masyarakat dalam mendukung minat baca peserta didik, menciptakan lingkungan yang mendukung literasi. Sekolah menggunakan data mengenai minat baca peserta didik dan kemajuan literasi mereka untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam perencanaan pendidikan. Kegiatan ini membantu membangun kultur membaca yang kuat dalam lingkungan sekolah, sehingga dapat terwujud peserta didik yang berpikir kritis dan kreatif.

    Pemberdayaan SDM melalui kegiatan ini bukan hanya tentang meningkatkan literasi dan keterampilan teknologi, tetapi juga tentang memberikan peserta didik dan guru kepercayaan diri, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk berhasil dalam era informasi. Hal ini juga membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi individu dan masyarakat.

    Aksi

    Dalam melaksanakan aksi nyata dari program pemanfaatan aplikasi iPusnas untuk meningkatkan minat baca peserta didik, penulis bekerja sama dengan pemangku kebijakan (Yayasan), seluruh guru, karyawan, orangtua serta peserta didik kelas VII A yang penulis jadikan sebagai subjek aksi nyata.

    Berikut adalah tahapan yang dilaksanakan dalam memaksimalkan keterlaksanaan program pemanfaatan aplikasi iPusnas dalam meningkatkan minat baca peserta didik, yaitu:

    Tahap Persiapan

    • Melakukan sosialisasi aplikasi iPusnas kepada siswa dan guru. Tujuannya agar siswa dan guru mengetahui cara menggunakan aplikasi iPusnas.
    • Menyediakan akses internet yang memadai di sekolah. Hal ini penting untuk memudahkan siswa dalam mengakses aplikasi iPusnas.
    • Menyediakan perangkat yang memadai untuk mengakses aplikasi iPusnas. Perangkat tersebut dapat berupa komputer, laptop, atau smartphone.


    Tahap Implementasi

    • Mengintegrasikan aplikasi ipusnas ke dalam kurikulum sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan aplikasi ipusnas sebagai salah satu sumber belajar dalam pembelajaran.
    • Melakukan kegiatan literasi yang menggunakan aplikasi iPusnas. Kegiatan tersebut dapat berupa lomba membaca, diskusi buku, atau presentasi buku.
    • Memantau dan mengevaluasi penggunaan aplikasi iPusnas oleh siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan aplikasi iPusnas dalam meningkatkan minat baca siswa.

    Tahap Evaluasi

    • Evaluasi dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan aplikasi iPusnas dalam meningkatkan minat baca siswa. Evaluasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data berikut:
    • Jumlah siswa yang menggunakan aplikasi iPusnas.
    • Jumlah buku yang dibaca oleh siswa.
    • Hasil kegiatan literasi yang menggunakan aplikasi iPusnas.

    Selama melaksanakan kegiatan ini, penulis terus berkomunikasi dengan semua pihak terkait, berkolaborasi dengan guru, dan memantau kemajuan peserta didik secara berkala. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas dengan cermat, penulis dapat mencapai tujuan dalam meningkatkan minat baca peserta didik melalui pemanfaatan aplikasi iPusnas.

    Keterlibatan seluruh pihak dalam memaksimalkan kegiatan pemanfaatan aplikasi iPusnas dalam meningkatkan minat baca peserta didik ini tidak seluruhnya tercapai. Sebagian kecil guru beranggapan merasa ragu tentang sejauh mana program ini akan berhasil dalam meningkatkan minat baca peserta didik. Mereka mempertanyakan efektivitas aplikasi dan faktor lain (jaringan internet dan kelengkapan gawai) yang dapat mempengaruhi keberhasilan program. Namun demikian, mayoritas pihak yang terlibat memberikan respon yang positif terhadap pelaksanaan program ini. Mereka ikut serta dalam mempromosikan program pada media sosial masing-masing, berpartisipasi aktif dalam diskusi, dan berkontribusi pada pengembangan materi pembelajaran. Rekan sejawat yang peduli terhadap kemampuan literasi memberikan dukungan luar biasa karena hal ini akan berdampak pada pembelajaran di dalam kelas ( intra kurikuler) serta peningkatan nilai rapor pendidikan dalam Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).

    Refleksi

    Hasil dari Aksi yang Dilakukan


    Setelah serangkaian tahapan dilakukan oleh penulis bersama dengan sekolah, beberapa hal menjadi indikasi bahwa program tersebut telah terlaksana sesuai dengan rencana, baik, dari faktor peserta didik, guru maupun orang tua.

    Berikut adalah beberapa peningkatan yang telah dicapai oleh peserta didik. Minat baca mereka meningkat. Hal ini terlihat dari jumlah buku yang telah dipinjam/ dibaca. Kemampuan membaca, memahami teks, dan keterampilan literasi mereka secara umum telah meningkat. Hal ini disebabkan oleh variasi bahan bacaan yang tersedia. Peserta didik memilih sendiri bahan bacaan yang mereka sukai sehingga semakin minat dengan sesuatu yang mereka sukai semakin banyak pula jumlah buku yang dipinjam/ baca. Peningkatan Keterampilan Teknologi peserta didik menjadi lebih baik, terutama dalam konteks pendidikan. Mereka akan menjadi lebih terampil dalam mengakses dan mengelola sumber daya digital.Gerakan Literasi Sekolah yang selama ini telah terprogram telah terlaksana dengan baik berkat aplikasi iPusnas. Kebiasaan membaca pada saat waktu luang telah menjadi kebiasaan peserta didik. Minat baca dan keterampilan literasi yang meningkat berdampak positif pada prestasi akademik peserta didik. Mereka dapat lebih baik dalam memahami materi pelajaran di berbagai mata pelajaran. Selain itu orang tua peserta didik telah terlibat aktif dalam mendukung minat baca anak-anak mereka dengan cara mendampingi dan menginspirasi anak-anak untuk membaca di rumah.

    Dampak dari Aksi yang Dilakukan


    Pemanfaatan aplikasi iPusnas ini telah membawa dampak yang besar baik bagi peserta didik, guru maupun orang tua. Peserta didik telah menunjukkan sikap gemar membaca. Guru berpartisipasi dalam program dengan cara menjadi anggota iPusnas, melakukan diskusi terkait hasil bacaan dengan rekan sejawat dan peserta didik. Orangtua juga menjadi mengerti bahwa rendahnya minat baca peserta didik bukan hanya karena mereka malas membaca, namun karena ketersediaan bahan bacaan yang tidak memadai. Dalam jangka panjang, dampak positif ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi perkembangan peserta didik dan pendidikan secara keseluruhan. Namun hal tersebut tidak akan tercapai tanpa komitmen yang kuat dari semua pihak yang terlibat dalam program ini.

    Faktor Keberhasilan dan atau Ketidakberhasilan


    Berhasil atau tidaknya sebuah program tidak dapat terlepas dari siapa yang terlibat dan bagaimana program tersebut dapat berjalan atau tidak. Berikut adalah beberapa hal yang membuat program Pemanfaatan aplikasi iPusnas untuk meningkatkan minat baca peserta didik dapat berjalan dengan baik, yaitu:

    • Dukungan dan komitmen dari kepala sekolah, staf sekolah, dan Yayasan sangat baik.
    • Guru sebagai pelaksana utama dari program ini terlibat aktif, bersemangat, dan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengintegrasikan aplikasi iPusnas dalam pembelajaran.
    • Kualitas Konten Aplikasi iPusnas sangat relevan, bermutu, dan sesuai dengan tingkat literasi peserta didik.
    • Tersedianya perangkat keras (gawai/ komputer/ laptop komputer) dan jaringan internet yang stabil.
    • Peserta didik berpartisipasi secara aktif karena bahan bacaan sesuai dengan minat mereka.

    Disamping faktor keberhasilan, terdapat beberapa hal yang menjadi hambatan bagi terlaksananya program dengan baik. Sebagian guru tidak mendukung secara penuh karena keterbatasan mereka dalam memahami aplikasi dan penggunaan gawai dalam pembelajaran. Kurangnya perangkat keras menyebabkan tidak semua peserta didik dapat mengikuti program di sekolah, karena program ini baru dilaksanakan oleh kelas digital. Ditambah lagi, tidak semua orang tua menyadari akan pentingnya kemampuan literasi bagi peserta didik.

    Makna dari proses ini adalah menciptakan lingkungan pembelajaran yang merangsang minat baca peserta didik, mempromosikan keterampilan literasi yang kuat, dan mengembangkan pembelajar yang lebih mandiri dan terampil. Ini juga mengakui pentingnya teknologi dalam mendukung proses pembelajaran.

    BAB III
    PENUTUP

    Kesimpulan

    Aplikasi iPusnas adalah aplikasi perpustakaan digital (ePustaka) yang dilengkapi dengan eReader untuk membaca eBook dan fitur media sosial persembahan Perpusnas RI. Pemilihan aplikasi iPusnas sebagai sarana meningkatkan minat baca peserta didik berdasarkan hal, diantaranya: koleksi buku yang luas, mendukung peserta didik untuk memilih bahan bacaan yang sesuai dengan minat mereka. Kemudahan Akses, iPusnas adalah aplikasi gratis yang dapat diunduh dan digunakan oleh siapa saja. Koleksi buku di Perpusnas RI terjaga kualitasnya, sehingga penulis sebagai guru yakin bahwa peserta didik mendapatkan konten yang bermanfaat dan terpercaya. Beberapa hal yang masih membutuhkan perbaikan yaitu pelatihan bagi guru untuk dapat menggunakan aplikasi iPusnas dengan maksimal sebagai sarana diskusi, pembiasaan positif, keteladanan dan pengembangan diri.

    Kesimpulan utamanya adalah bahwa program "Peningkatan Minat Baca Siswa Melalui Pemanfaatan Aplikasi iPusnas" telah berhasil mencapai tujuannya untuk meningkatkan minat baca peserta didik, meningkatkan keterampilan literasi, dan mengembangkan pembelajar yang lebih mandiri. Program ini telah membuka peluang bagi peserta didik untuk terlibat dalam pembelajaran yang lebih aktif dan menarik melalui pemanfaatan teknologi. Dengan komitmen yang berkelanjutan dari semua pihak terkait, program ini dapat terus memberikan manfaat yang berkelanjutan dalam mendukung pendidikan dan perkembangan peserta didik.

    Rekomendasi Dan Tindak Lanjut

    Berdasarkan kesimpulan diatas direkomendasikan: (1) sekolah perlu mendukung pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan minat baca dengan membuat kebijakan peserta didik diperbolehkan membawa gawai ke sekolah. (2) Sekolah menyediakan akses internet yang yang memadai. (3) Sekolah mengadakan pelatihan untuk guru dalam penggunaan teknologi dan strategi literasi yang efektif. (4) Sekolah mengundang orangtua dalam beberapa acara diseminasi/ parenting yang berkaitan dengan peningkatan minat baca peserta didik.

    https://ipusnas.id/faq.html
    Manajemen dan tata kerja perpustakaan sekolah, Darmono, Grasindo, 2018, jakarta

    Leave a Reply

    Open chat
    Selamat Datang, silahkan kirimkan pesan Anda