Pembelajaran Asynchronous dan Synchronous

Memahami Perbedaan dan Manfaatnya Pembelajaran Asynchronous dan Synchronous

Kata Pengantar

Dalam era digital yang semakin maju, pembelajaran online telah menjadi pilihan yang populer bagi banyak institusi pendidikan dan pengajar. Dalam konteks pembelajaran online, terdapat dua pendekatan utama yang sering digunakan: asynchronous (tidak sinkron) dan synchronous (sinkron). Kedua pendekatan ini memiliki karakteristik dan manfaat yang berbeda-beda, dan penting bagi pengajar untuk memahami perbedaan antara keduanya agar dapat memilih metode yang sesuai untuk situasi dan kebutuhan pembelajaran yang spesifik.

Pembelajaran Asynchronous

Pembelajaran asynchronous merujuk pada metode pembelajaran di mana siswa dan pengajar tidak perlu berinteraksi secara langsung atau secara waktu nyata. Dalam model ini, materi pembelajaran disampaikan kepada siswa dan mereka dapat mengaksesnya sesuai waktu yang mereka tentukan. Beberapa fitur dan metode yang sering digunakan dalam pembelajaran asynchronous adalah:

  1. Materi Tertulis: Materi pembelajaran dalam bentuk teks, artikel, atau buku elektronik dipublikasikan dan dapat diakses oleh siswa kapan saja. Mereka dapat membaca materi tersebut dan mempelajarinya dengan kecepatan mereka sendiri.
  2. Video Prarekaman: Pengajar dapat merekam video presentasi atau kuliah, dan siswa dapat menontonnya sesuai kebutuhan mereka. Video ini dapat berisi penjelasan konsep, demonstrasi, atau pengantar materi yang relevan.
  3. Forum Diskusi: Siswa dapat berpartisipasi dalam forum diskusi online untuk berinteraksi dengan pengajar dan sesama siswa. Mereka dapat bertanya, menjawab pertanyaan, atau berbagi pemikiran mereka tentang topik pembelajaran.

Manfaat Pembelajaran Asynchronous.

  • Fleksibilitas Waktu: Siswa dapat mengakses materi pembelajaran sesuai jadwal mereka sendiri, yang memungkinkan mereka untuk mempelajari materi dalam waktu yang sesuai dengan gaya belajar mereka.
  • Kemandirian: Pembelajaran asynchronous mendorong siswa untuk mengembangkan kemandirian dalam belajar. Mereka dapat mempelajari materi dengan ritme mereka sendiri dan mengelola waktu mereka secara efektif.
  • Aksesibilitas: Pembelajaran asynchronous memungkinkan siswa yang berada di zona waktu yang berbeda, memiliki keterbatasan fisik, atau jadwal yang padat untuk tetap dapat mengakses materi pembelajaran

Pembelajaran Synchronous

Pembelajaran synchronous melibatkan interaksi langsung dan waktu nyata antara pengajar dan siswa. Dalam model ini, pembelajaran terjadi dalam sesi online yang dijadwalkan sebelumnya. Beberapa fitur dan metode yang sering digunakan dalam pembelajaran synchronous adalah:

  1. Video Konferensi: Pengajar dan siswa bertemu dalam sesi video konferensi menggunakan platform seperti Zoom, Google Meet, atau Microsoft Teams. Mereka dapat berinteraksi, berdiskusi, dan bertanya langsung dalam waktu nyata.
  2. Kolaborasi Online: Pengajar dan siswa dapat bekerja sama secara online menggunakan alat kolaborasi seperti Google Docs, whiteboard

Manfaat Pembelajaran synchronous

Dapat mempengaruhi pengalaman belajar siswa secara positif. Berikut ini adalah beberapa manfaat utama dari pembelajaran synchronous:

  1. Interaksi Langsung: Dalam pembelajaran synchronous, siswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pengajar dan sesama siswa.
  2. Kolaborasi dan Diskusi: Dalam sesi synchronous, siswa dapat bekerja sama dalam kelompok atau dalam diskusi kelas secara real-time. Mereka dapat berbagi pemikiran, memecahkan masalah bersama, dan belajar dari pengalaman dan perspektif satu sama lain.
  3. Feedback Instan: Dalam pembelajaran synchronous, pengajar dapat memberikan umpan balik langsung kepada siswa. Mereka dapat memberikan pujian, koreksi, atau penjelasan tambahan segera setelah siswa menyampaikan pertanyaan atau berkontribusi dalam diskusi.
  4. Motivasi dan Akuntabilitas: Sesi synchronous memberikan struktur dan jadwal yang jelas bagi siswa. Dengan adanya kelas yang dijadwalkan secara real-time, siswa merasa lebih terikat dan bertanggung jawab untuk hadir dan berpartisipasi secara aktif.
  5. Penjelasan Langsung: Dalam pembelajaran synchronous, pengajar dapat memberikan penjelasan langsung tentang konsep atau materi yang kompleks. Penjelasan langsung ini dapat membantu siswa memahami materi dengan lebih baik daripada hanya mengandalkan bahan bacaan atau video prarekaman.
  6. Pembelajaran Real-time: Sesi synchronous memungkinkan siswa untuk belajar dalam waktu nyata. Mereka dapat mengikuti presentasi atau demonstrasi langsung dari pengajar, mengajukan pertanyaan secara langsung, dan mendapatkan jawaban secara real-time.
  7. Pembangunan Komunitas Belajar: Melalui pembelajaran synchronous, siswa dapat merasa lebih terhubung dengan pengajar dan sesama siswa. Mereka dapat membentuk komunitas belajar di mana mereka saling mendukung dan berbagi pengalaman.

Penting untuk mencatat bahwa baik pembelajaran asynchronous maupun synchronous memiliki manfaat dan kelemahan masing. Pembelajaran asynchronous dan synchronous adalah dua pendekatan pembelajaran online yang memiliki karakteristik dan manfaat yang berbeda. Berikut adalah rangkuman perbandingan keduanya:

Pendekatan Pembelajaran Asynchronous:

  • Fleksibilitas waktu bagi siswa untuk mengakses materi pembelajaran sesuai jadwal mereka sendiri.
  • Memungkinkan siswa untuk belajar dengan ritme mereka sendiri dan mengembangkan kemandirian dalam belajar.
  • Aksesibilitas bagi siswa dengan jadwal yang padat, berada di zona waktu yang berbeda, atau memiliki keterbatasan fisik.
  • Tidak memerlukan interaksi langsung secara waktu nyata antara pengajar dan siswa.

Pendekatan Pembelajaran Synchronous:

  • Memungkinkan interaksi langsung dan waktu nyata antara pengajar dan siswa.
  • Mendorong kolaborasi, diskusi, dan pertukaran ide secara real-time antara siswa.
  • Feedback instan dari pengajar untuk membantu siswa memperbaiki pemahaman mereka.
  • Memberikan struktur, motivasi, dan akuntabilitas bagi siswa.
  • Memungkinkan penjelasan langsung dan pembelajaran real-time.

Kesimpulan

Penting untuk mempertimbangkan kebutuhan siswa, jenis materi pembelajaran, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam memilih antara pembelajaran asynchronous atau synchronous. Keduanya dapat digunakan secara terpisah atau dikombinasikan sesuai dengan konteks pembelajaran yang spesifik. Penting juga untuk mempertimbangkan kemampuan teknologi, kebutuhan akses internet, dan tantangan teknis yang mungkin timbul dalam melaksanakan kedua jenis pembelajaran ini.

Dalam akhirnya, penting bagi pengajar untuk memilih pendekatan yang paling efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa dan materi pembelajaran yang disampaikan, serta memastikan pengalaman belajar yang interaktif, bermakna, dan efektif dalam pembelajaran online.

Leave a Reply

Open chat
Selamat Datang, silahkan kirimkan pesan Anda