Memfasilitasi Transformasi pendidikan konvensional kedigital melalui LMS 

 
Modul 1.4 Budaya Positif Guru Penggerak

Daftar Isi

Pengantar

Modul ini akan membantu Anda memahami bagaimana menciptakan budaya positif di sekolah dan bagaimana menjadi guru penggerak yang efektif. Menghasilkan siswa yang mempunyai karakter baik, meningkatnya tingkat disiplin, santun, jujur, peduli, dan juga bertanggung jawab. Dalam menjalankan tugasnya, seorang guru penggerak hendaknya berjiwa kepemimpinan serta dapat mengembangkan sekolah dengan baik yaitu dengan menciptakan lingkungan yang positif sehingga terwujud suatu budaya
positif. Modul ini akan memberikan Anda wawasan tentang bagaimana menciptakan budaya positif di sekolah dan bagaimana menjadi guru penggerak yang efektif.

Membangun Budaya Positif di Sekolah

Membangun budaya positif guru penggerak di sekolah merupakan hal yang penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Guru penggerak adalah orang yang bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi siswa untuk belajar dan berkembang. Oleh karena itu, penting untuk membangun budaya positif di sekolah yang dapat membantu guru penggerak untuk mencapai tujuannya. Berikut adalah beberapa cara untuk membangun budaya positif guru penggerak di sekolah:

  1. Menciptakan lingkungan yang kondusif.  Lingkungan yang kondusif adalah salah satu kunci untuk membangun budaya positif guru penggerak di sekolah. Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi siswa untuk belajar dan berkembang. Menciptakan suasana yang menyenangkan dan menghargai perbedaan antara siswa.
  2. Memberikan dukungan dan motivasi. Memberikan dukungan dan motivasi yang tepat kepada siswa. Menciptakan suasana yang menyenangkan dan menghargai perbedaan antara siswa. Memberikan dukungan dan motivasi yang tepat kepada siswa agar mereka dapat mencapai tujuan mereka.
  3. Menciptakan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif adalah salah satu kunci untuk membangun budaya positif guru penggerak di sekolah. Menciptakan komunikasi yang efektif antara siswa dan guru. Menciptakan suasana yang menyenangkan dan menghargai perbedaan antara siswa.
  4. Menciptakan budaya belajar yang kondusif. Budaya belajar yang kondusif adalah salah satu kunci untuk membangun budaya positif guru penggerak di sekolah. Guru harus menciptakan budaya belajar yang kondusif di sekolah.

Budaya Positif Mulai Dari Diri

Melakukan budaya positif mulai dari diri berarti bahwa untuk menciptakan suasana budaya positif dalam sebuah organisasi, seperti sekolah, dimulai dengan tindakan dan sikap individu. Hal ini berarti bahwa setiap individu harus bertanggung jawab untuk menciptakan suasana yang positif dengan cara menunjukkan sikap positif, melakukan tindakan positif, dan menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Ini juga berarti bahwa setiap individu harus berkomitmen untuk mengembangkan diri sendiri dan meningkatkan kompetensi mereka untuk menjadi lebih baik dalam menciptakan suasana yang positif.

Nilai-nilai positif dalam lingkungan sekolah meliputi:

  • Respek terhadap diri sendiri dan orang lain
  • Kejujuran dan integritas
  • Tanggung jawab
  • Kedisiplinan
  • Kerja sama
  • Empati
  • Kemampuan untuk belajar dari kesalahan
  • Keramahan dan keakraban
  • Kemampuan untuk mengatasi masalah
  • Keberanian untuk berbicara dan mendengar pendapat orang lain
  • Kreativitas dan inovasi
  • Kemampuan untuk membuat keputusan yang bijak
  • Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan
  • Kemampuan untuk mengelola emosi.
  • Menjaga kesehatan fisik dan mental
  • Memahami dan menghormati perbedaan budaya

 

Ilustrasi guru

Eksplorasi Konsep

Stephen R. Covey (Principle-Centered Leadership, 1991)
mengatakan bahwa, “..bila kita ingin membuat kemajuan perlahan, sedikit-sedikit, ubahlah sikap atau
perilaku Anda. Namun bila kita ingin memperbaiki cara-cara utama kita, maka kita perlu mengubah kerangka acuan kita. Ubahlah bagaimana Anda melihat dunia, bagaimana Anda berpikir tentang manusia, ubahlah paradigma Anda, skema pemahaman dan penjelasan aspek-aspek tertentu tentang realitas”.

Teori stimulus dan respon adalah teori yang menjelaskan bahwa setiap tindakan atau perubahan dalam lingkungan. Yang dikenal sebagai stimulus akan menyebabkan suatu tindakan atau perubahan dalam individu yang dikenal sebagai respon.

Teori kontrol adalah sebuah teori yang menjelaskan bagaimana individu merespon terhadap perasaan diri dan lingkungan. Teori berfokus pada bagaimana individu mengevaluasi situasi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka.

Ada dua jenis kontrol yang dibedakan dalam teori ini, yaitu kontrol internal dan kontrol eksternal. Kontrol internal adalah proses di mana individu merasa bahwa mereka memiliki kendali atas situasi dan dapat mengubahnya sesuai keinginan mereka. Kontrol eksternal adalah proses di mana individu merasa bahwa situasi di luar kendali mereka dan harus merespon terhadapnya. Teori kontrol ini dipercaya bahwa individu yang merasa punya kontrol internal yang baik akan merasa lebih baik dalam mengatasi situasi yang menantang dan memiliki kesehatan mental yang lebih baik dibandingkan dengan individu yang merasa kontrol eksternal.

Stimulus Respon

  • Realitas (kebutuhan) kita sama.
  • Semua orang melihat hal yang sama.
  • Kita mencoba mengubah orang agar berpandangan sama dengan kita.
  • Perilaku buruk dilihat sebagai suatu kesalahan
  • Orang lain bisa mengontrol saya
  • Saya bisa mengontrol orang lain.
  • Pemaksaan ada pada saat bujukan gagal.
  • Model Berpikir Menang/Kalah

Teori Kontrol

  • Realitas (kebutuhan) kita berbeda.
  • Setiap orang memiliki gambaran berbeda.
  • Kita berusaha memahami pandangan orang lain tentang dunia.
  • Semua perilaku memiliki tujuan.
  • Hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda.
  • Anda tidak bisa mengontrol orang lain
  • Kolaborasi dan konsensus menciptakanpilihan-pilihan baru.
  • Model Berpikir Menang-menang

Strategi Mengembangkan Budaya Positif Guru Penggerak di Sekolah

  1. Membangun Komunikasi yang Efektif. Komunikasi yang efektif adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan budaya positif di sekolah. menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berbagi informasi dan ide-ide baru. Harus menciptakan suasana yang menyenangkan dan menghargai pendapat orang lain.
  2. Mempromosikan Kepedulian dan Keterlibatan. Mempromosikan kepedulian dan keterlibatan di sekolah. Menciptakan suasana yang menghargai dan menghormati semua orang di sekolah. Guru juga harus menciptakan suasana yang menghargai dan menghormati semua orang di sekolah.
  3. Membangun Hubungan yang Baik dengan Siswa. Membangun hubungan yang baik dengan siswa. Menciptakan suasana yang menghargai dan menghormati semua orang di sekolah. Guru juga harus menciptakan suasana yang menghargai dan menghormati semua orang di sekolah.
  4. Membangun Lingkungan yang Aman dan Nyaman. Membangun lingkungan yang aman dan nyaman di sekolah. Guru harus menciptakan suasana yang menghargai dan menghormati semua orang di sekolah. Guru juga harus menciptakan suasana yang menghargai dan menghormati semua orang di sekolah.

Kesimpulan

Modul 1.4 Budaya Positif Guru Penggerak menekankan pentingnya guru untuk menjadi penggerak bagi budaya positif di sekolah. Guru harus menjadi contoh yang baik bagi siswa dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Guru juga harus menggunakan strategi yang tepat untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa. Dengan demikian, guru dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan akademik dan pribadi mereka.

Download Modul 1.4 Budaya Positif

Referensi :https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/

Leave a Reply

Open chat
Selamat Datang, silahkan kirimkan pesan Anda